Entah saya yang bagaimana yang baiknya dituliskan di sini… Usia 32 tahun, seorang perempuan penggila kopi sachet-an, seorang istri dan ibu dari 2 anak laki2 yang Mashaallah solehnya.. Dan masih saja mencari jati diri..

Singkat ya? Sebenarnya saya menahan diri agar tidak dianggap bawel dan terlalu banyak informasi disini 😁. Well, ini sisi seorang Hilma Indriani yang saya anggap perlu diceritakan. Saya itu:

  • Menjalani hidup dengan sederhana, tapi bukan untuk tujuan yang sederhana. Meski kadang menjalani hidup dengan simpel itu rumit jika kita dikelilingi orang-orang yang riweuh.
  • Masih saja sering galau saat menatap kedipan cursor di layar.
  • Ngakunya wanita karir, mendampingi suamiku Mas Just, cintaku neng siji alias Paksu mencari sebakul nasi dan segenggam emas, dengan ‘tega’nya meninggalkan dua bocah ucul, two lil monster di rumah Babang Gavin cintaku neng loro, dan Dede Keenan cintaku neng telu. 😍😍. Tapi tenang, mereka masih dalam pengawasan Ummi, kakaknya Paksu di rumah.
  • Semok, meskipun sudah mengikuti program diet, tapi karena tidak diiringi kekuatan hati, jadi semok masih melekat erat di profil seorang Mamih Kece ini.
  • Menghabiskan masa kecil di satu kampung, yang di sebut Jorong Tanjung Nagari Pandai Sikek, di lereng Gunung Singgalang di Sumatera Barat sana. Ingat uang kertas pecahan Rp 5.000 edisi Pak SBY, dengan gambar perempuan yang sedang duduk menenun? Ya itu hasil karya anak negeri di kampung saya.
  • Punya masa kecil yang menyenangkan alih-alih disebut bahagia, main di pematang sawah, masuk keluar hutan, meniti satu bambu sebagai jembatan, berenang di kolam ikan alias Tabek, jiwa eksplorasi tingkat tinggi, meski minim peralatan main, apalagi gadget, daaan pulangnya sudah ditunggu omelan Ibu, cubitan di lengan, lecutan lidi di kaki, dan gerutuan berkepanjangan karena lupa jam pulang, lupa makan, pakaian kotor kena getah apalah itu. Ahay… 😁
  • Domisili sekarang di Kota Kabupaten Bandung, di kaki Gunung Manglayang, still jadi anak gunung. Adem.
  • Ups, better I stop now, or I’ll talk too much about myself then, haha. Such a egocentric. Nanti jadi Ujub Hilma! Astagfirullah ya Allah 😬

Salam semok semua dan selamat membaca…😘😘

5 tanggapan untuk “Saya itu…

    1. Hehehe iya. Salam kenal juga. Liat artis punya darah minang suka ikut bangga 😅, jadi gpp kalo punya darahnya aja hehehe

Tinggalkan Balasan ke Hilma Indriani Batalkan balasan